RASIONALISASI PEMUPUKAN INDONESIA
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang dan optimum dalam tanah sehingga mampu meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian, meningkatkan efisiensi pemupukan dan kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Peta Rekomendasi pemupukan disusun berdasarkan keragaman kesuburan tanah yang diindikasikan oleh cadangan mineral dari bahan induk, jenis, dan status hara P dan K di dalam tanah. Dengan komposisi tersebut lahan sawah di seluruh Indonesia secara umum dapat dipilah ke dalam lima klasifikasi zona yaitu A, B, C, D, dan E untuk memudahkan identifikasi serta mengetahui potensi peningkatan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dan pupuk organik
(Dokumentasi lengkap dapat dijumpai pada halaman terkait)
Berikut merupakan ulasan legenda untuk masing-masing informasi status hara baik P ataupun K pada lahan:
LEGENDA | KETERANGAN | ||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
R ( Rendah ) Produktifitas Rendah ~ ≤ 5 kg/ha |
Status Hara P atau K RENDAHTingkat kadar ekstrak HCl 25% mg P2O5/100 g tanah untuk P/Fosfat < 20 dan untuk K/Kalium lebih kecil dari 10 (< 10). Zona merupakan wilayah komoditas berproduktifitas rendah yakni lebih kecil atau sama dengan(=<) 5 kg/ha. Rekomendasi dosis pupuk(kg/ha) untuk berbagai komoditas yang terdata dalam kategori ini: |
||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
S ( Sedang ) Produktifitas Sedang ~ 5-6 kg/ha |
Status Hara P atau K SEDANGTingkat kadar ekstrak HCl 25% mg P2O5/100 g tanah untuk P/Fosfat 20-40 dan untuk K/Kalium 10-20. Zona merupakan wilayah komoditas berproduktifitas menengah yakni pada kisaran 5-6 kg/ha Rekomendasi dosis pupuk(kg/ha) untuk berbagai komoditas yang terdata dalam kategori ini: |
||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
T ( Tinggi ) Produktifitas Tinggi ~ > 6 kg/ha |
Status Hara P atau K TINGGITingkat kadar ekstrak HCl 25% mg P2O5/100 g tanah untuk P/Fosfat > 40 dan untuk K/Kalium > 20. Zona merupakan wilayah komoditas berproduktifitas tinggi yakni lebih besar dari > 6 kg/ha Rekomendasi dosis pupuk(kg/ha) untuk berbagai komoditas yang terdata dalam kategori ini: |
||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
LOCATION : | GO! | |
TIPS: Isikan alamat, koordinat, atau nama lokasi. Gunakan klik kanan pada peta, kemudian pilih 'Move SIM Here' pada konteks menu yang tampil untuk mengubah posisi penanda/marker. |
KAJIAN INDEKS EROSI LAHAN :
Dengan karakteristik lahan yang ada, IBE <= 1 menunjukkan potensi erosi yang masih dapat ditolerir serta tidak mengganggu produktivitas lahan. Nilai IBE > 1 mengindikasikan potensi erosi yang sudah mengkuatirkan dan dapat mengganggu produktivitas lahan. Anda memerlukan teknologi pengelolaan lahan alternatif yang dapat mengurangi erosi hingga tingkat aman
Pilihan {modelLocator.selected_C_factor} dengan pengelolaan {modelLocator.selected_P_factor} menghasilkan Indeks Bahaya Erosi IBE : IBE : 0.0. Berdasarkan karakteristik lokasi yang terpilih, salah satu atau kombinasi dari teknik konservasi di bawah dapat digunakan untuk mengurangi erosi:
View grafik masih dalam proses
Teknologi Konservasi | IBE | ||
---|---|---|---|
Teknologi Konservasi Pengelolaan lahan | Nilai IBE |
INFORMASI :
PENCARIAN BASIS DATA SPESIFIK
BASIS DATA : |
Select DB : | Connect | ||
Database : | indonesia |
Pilih Layer yang ingin ditampilkan melalui katalog yang tersedia (tab Katalog). Gunakan GetFeatureInfo untuk mendapatkan informasi mengenai feature pada layer. Hapus semua layer untuk membersihkan
Double klik pada datagrid, atau pilih layer yang ingin ditampilkan, kemudian tekan button Add Layer untuk menambahkan layer pada peta. Layer yang sudah ditambahkan dapat dikelola melalui tab Layer.